watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

HADIAH SANG SUAMI

Namaku Dina Rozana, biasa dipanggil Dina…. Aku
berasal dari ras Melayu dan tinggal di Kuala
Lumpur, Malaysia. Sehari-hari, aku bekerja
sebagai seorang customer service di sebuah
Islamic Bank terkemuka di downtown KL.
Suamiku bekerja sebagai seorang engineer di
sebuah big multi-national company.
Pekerjaannya membuat suamiku sering
berkeliling ke banyak negara dan memiliki
pergaulan internasional. Pembawaan suamiku
yang supel dan ramah membuatnya memiliki
banyak sahabat karib yang multi-ras. Banyak
orang bilang, kalau aku dapat dikategorikan
sebagai wanita yang memiliki rupa dan tubuh
menarik. Walau tidak secantik ratu dunia, tapi
kalau lelaki lihat pasti menoleh sedikitnya dua kali.
Ini bukan sombong, melainkan kenyataannya
memang begitu. Tak heran kalau aku tak
mengalami kesulitan sama sekali ketika melamar
pekerjaan sebagai seorang customer service. Aku
pun selalu mendapat pujian dari kawan-kawan
suamiku setiap kali mereka berjumpa dengan
kami. Tentu saja sebagai seorang wanita aku
merasa tersanjung. Kebetulan walaupun sering
berkerudung, aku gemar pula mengenakan
pakaian ketat yang menampakkan lekuk-lekuk
bentuk tubuhku. Tentu saja aku berpakaian
seperti itu hanya di luar jam kerja. Biasanya jika
ada acara party atau sekedar kumpul-kumpul
bersama kawan-kawan suamiku. Memang
suamiku sudah bersahabat dengan kawan-
kawannya jauh sebelum menikah denganku.
Keakraban mereka seperti sudah melebihi saudara
sendiri. Setelah kami menikah, mau tak mau aku
mulai mengakrabi mereka juga. Lambat laun, aku
pun terbiasa dengan tingkah laku mereka…. Malah
di antara mereka ada pula yang berani
mengajakku bergurau dengan cara porno.
Kebetulan mereka pun tahu kalau kami suami
isteri memang open-minded dan tidak kolot. Aku
melayaninya saja karena aku berusaha
menghargai latar belakang budaya teman-teman
suamiku itu yang keturunan China dan India,
yang tentu saja lebih liberal daripada lingkungan
keluargaku yang muslim. Bagaimanapun, sampai
sejauh itu aku hanya berani di mulut. Kalau ada
yang coba-coba iseng ingin menciumku atau
mencuri kesempatan lebih jauh lagi, aku pasti
menolak juga. Paling jauh, aku hanya
membiarkan mereka memelukku atau
menyentuhku dalam batas-batas yang wajar. Di
luar itu, bagiku kehormatanku hanya untuk lelaki
yang jadi suamiku. Di kesempatan ini, aku mau
berbagi cerita tentang pengalamanku dikerjai oleh
teman-teman suamiku. Waktu itu aku aku baru
menikah dan belum punya anak. Saat itu hari
ulang tahun pernikahanku yang pertama. Kami
rayakan dalam satu pesta sederhana dengan
teman-teman sekantor suamiku. Kawan-kawan
suamiku itu ada yang masih bujang dan ada pula
yang sudah menikah. Karena acara ini adalah
private party, malam itu aku memakai baju yang
seksi sedikit… dengan tali halus dan leher lebar
yang leluasa menampakkan pangkal buah dadaku
yang ranum dan padat… rok pendek sampai
pangkal paha… warna hitam lagi.. Sementara
kubiarkan rambutku yang sebahu mengembang
bebas terbuka… Hitung-hitung sekedar selingan
dari kostum sehari-hariku yang mengharuskanku
berkerudung… Lagipula, ini adalah perayaan ulang
tahun pernikahan kami… Aku merasa wajib untuk
tampil secantik dan semenarik mungkin… Dengan
make up yang simple nampaklah jelas kecantikan
alamiku. Walaupun sudah bersuami tapi kami
jarang dapat bersama karena suami sering tugas
ke luar negeri. Jadi tubuhku masihlah kencang
seperti saat gadis sebab tak terlalu sering dijamah
oleh suamiku… tapi aku tetap bahagia dengannya.
Singkat cerita, kami pun sampai di rumah kawan
yang menyelenggarakan acara itu. Aku
bersalaman dengan kawan-kawan suamiku.
Kebetulan mereka sudah lengkap hadir di sana…
Teman-teman suamiku itu berjumlah 8 orang…
tapi aku agak heran sebab tak ada wanita lain
selain aku. Ketika kutanya mereka, katanya istri
mereka sedang tidak free, ada yang harus jaga
anak demamlah, ada yang harus beresin sesuatu
dirumahlah. Pokoknya ada saja alasan masing-
masing. Jadi acara makan dan potong kue pun
dimulai. Aku tidak sangka mereka
menghidangkan minuman keras juga…
Sepengetahuanku, suamiku adalah seorang yang
tak pernah suka minuman keras… tapi malam itu
suamiku bisa minum sampai mabuk, juga
termasuk aku….. Sebenarnya aku tidak mau
minum, tetapi setelah dipaksa kawan-kawan
suamiku dan demi menjaga perasaan mereka
dan suami (nanti dikata aku tak ikut memeriahkan
suasana). Jadi aku pun minumlah… walaupun
itulah pertama kalinya aku menyentuh minuman
seperti itu… Samar-samar kuingat minuman itu
cognac atau… entah apalah, aku tak begitu
paham… Yang aku tahu, dalam waktu singkat
sudah banyak botol minuman keras yang habis
tergeletak di atas meja… Lebih kurang pukul 11
malam aku mulai merasa agak pusing, biarpun
sebenarnya aku tidak banyak minum. Paling-
paling hanya dua gelas kecil. Aku memang
berhati-hati supaya jangan sampai mabuk. Di
samping aku pun tidak begitu suka minuman
keras. Sementara itu kulihat suamiku sudah
tergeletak ketiduran di atas kursi panjang di sudut
ruangan. Sementara di televisi terlihat tayangan
film porno. Salah sorang kawan suamiku yang
keturunan India, kalau tak salah… Nathan,
bertanya padaku. “Apa Cik Dina mau berbaring di
kamar dulu?” “Tak lah, biar aku duduk di samping
suamiku saja…..” kataku. Jadi aku pun duduk…
tapi ketika akan duduk, entah bagaimana aku
hampir terjatuh dan secara spontan Nathan yang
berada di sampingku menarik tanganku buru-
buru… tapi ikut tertarik tali bajuku yang halus itu…
Seketika putuslah sebelah tali baju itu. Jadi bajuku
terbuka sedikit dan kelihatanlah gundukan buah
dadaku yang sebelah… Seketika pandangan
Nathan nanar tertuju pada buah dadaku yang
terbuka sebelah itu dan kelihatan dia mulai
bernafsu. Itu terlihat dari tarikan nafasnya yang
tiba-tiba menjadi cepat. Maklumlah aku rasa
malam itu semua orang sudah minum minuman
keras agak banyak dan kelihatan sudah mulai
mabuk. Jadi aku mencoba menenangkannya dan
membuat suasana kembali normal. “Tidak apa-
apa…” kataku pada Nathan sambil tersenyum dan
cepat-cepat menarik bajuku untuk menutupi
dadaku yang terbuka…… Anehnya, si Nathan itu
tidak juga melepaskan tangannya yang masih
memegang tanganku. Malah dia makin mendekat
dan berusaha memelukku, dengan pura-pura
menjaga supaya aku tidak jatuh….. Aku rasa dia
sengaja mengambil kesempatan untuk
memelukku, jadi aku menepis tangannya.
Sayangnya dia malah semakin berani dan
semakin kuat memelukku begitu merasa ada
perlawanan. Sementara itu teman-temannya
yang lain hanya tertawa melihat kelakuan Nathan.
Malah terdengar ada yang menganjurkan Nathan
supaya berusaha memelukku lebih kuat lagi. Aku
mencoba meminta pertolongan dari suamiku,
tapi tak ada reaksi apa-apa darinya. Kelihatannya
dia sudah tertidur dengan nyenyak karena terlalu
mabuk. Tadi dia memang minum tak henti-henti.
Merasa tidak ada jawaban dari suamiku, aku
bergegas lari dan mencoba masuk ke dalam
sebuah kamar dekat ruang duduk, tapi para lelaki
yang lain segera mengepung sekelilingku. Aku
menjerit tapi siapalah yang akan mendengarnya.
Suara dari sound system yang begitu keras
menutupi suara jeritanku… Dalam hati aku dapat
merasakan sesuatu yang buruk pasti akan
terjadi… Aku kemudian mencoba membujuk
mereka supaya jangan mengapa-apakan aku dan
mengingatkan mereka bahwa aku adalah istri
teman mereka. Tapi mungkin karena mereka
terlalu mabuk, mereka tidak mengindahkan
perkataanku… Malah Nathan akhirnya berhasil
menangkapku dan memeluk tubuhku dengan
erat dari belakang. Sementara 2-3 orang
temannya yang lain menangkap kaki dan
memegang tanganku… Mereka lalu mengangkat
tubuhku dan membaringkanku pada lantai yang
berkapet tebal itu… Sakit juga kepalaku terantuk
pada lantai… Mereka terus memegang tangan kiri
dan kananku. Sementara kedua kakiku mereka
kangkangkan lebar-lebar, membuat bajuku
terangkat ke atas dan memperlihatkan kedua
pahaku yang putih mulus itu… Nathan mulai
bertindak dengan ganas dan menarik pakaianku
dengan kasar… hingga koyak terbuka. Aku hanya
bisa menjerit-jerit. Kemudian seorang dari
mereka membekap mulutku dengan robekan
bajuku… Aku jadi makin sesak nafas… Aku dapat
merasakan celana dalamku ditarik orang…
Kemudian aku merasakan ada tangan-tangan
kasar mulai meraba dan meremas-remas seluruh
badanku. Buah dadaku, perutku, pinggul, paha
dan kemaluanku menjadi sasaran tangan-tangan
kotor mereka… Aku hanya bisa meronta-ronta,
tapi tak berdaya sebab empat orang dari mereka
dengan kuatnya memegangi aku. Dua orang
masing-masing pada kedua tanganku. Dua yang
lain pada kedua kakiku yang dibiarkan tetap
terkangkang lebar oleh mereka. Kemudian aku
dengar mereka bersorak sambil menyebut-
nyebut: “Nathan….Nathan….Nathan….!!!!!” Aku
melirik ke bagian bawah tubuhku dan melihat
muka Nathan terseyum. Dia sedang berlutut di
antara kedua pahaku, sambil kedua tangannya
memegang pinggulku. Sementara tubuhku yang
tergeletak telah telanjang bulat tanpa sepotong
benang pun….. Aku tahu persis apa yang akan
mereka lakukan dan akan segera terjadi padaku….
Aku masih mencoba meronta dan menjerit
dengan kuat, berusaha mempertahankan
kehormatanku, tapi sayangnya mulutku
tersumbat kain. Tangan dan kakiku pun dipegang
kuat-kuat oleh mereka. Hanya badanku yang
mengeliat-geliat, tapi itupun tidak bisa apa-apa
karena kedua tangan Nathan memegang
pinggulku erat-erat. Dalam keputusasaanku tidak
terasa ada perasaan aneh yang mulai melanda
tubuhku, yang membuat kemaluanku mulai
basah…… Sementara itu pula aku merasakan
kemaluanku panas dan basah… Aku mencoba
melirik ke bawah kembali. Kulihat kepala Nathan
sedang berada di atas perutku. Terasa lidahnya
mulai menjilat-jilat belahan kemaluanku dengan
rakus. Sementara kawannya yang dua lagi
sedang membuka pakaian mereka masing-
masing… Dan kemudian kelihatanlah batang
kemaluan mereka yang telah mengacung dengan
tegang dan kerasss… Oooohhhhhh……kelihatan
sangat besar-besar. Rata-rata lebih besar daripada
kemaluan suamiku yang selama ini hanya satu-
satunya yang pernah kulihat dengan nyata. “Ayo,
Nathan… masuki dia… campuri dia..!!!” suara
kawan-kawan suamiku mulai terdengar keras dan
liar… menyemangati Nathan yang tampaknya
diharapkan memimpin mereka menyetubuhiku.
Aku makin takutt… dan…… mulai menangis……
tapi tangisanku sedikit pun tidak mereka hiraukan.
Mereka terus mengusap-usap kemaluan mereka
masing-masing. Kemudian aku mulai merasakan
benda tumpul besar lagi keras mendesak masuk
membelah bibir-bibir kemaluanku. Rupanya
Nathan sedang mencoba medesak memasukkan
batang kemaluannya ke dalam kemaluanku…….
“Ooooooooohhhhhhhhh………
hhhhhhhmmmmmmm………!!!!!!” suara tertahan
keluar dari mulutku yang masih tersumbat kain.
Aku…aku merasa sakit dan perih… karena dia
memaksa masuk batang kemaluannya yang
berukuran sangat besar dengan rakus sekali……
membuat badanku tersentak-sentak. Benar-benar
besar dan panjang dibandingkan dengan milik
suamiku… Nathan masih terus juga memaksa
memasuki diriku. Perlahan-lahan tapi pasti batang
kemaluannya mulai membelah masuk ke dalam
kemaluanku. Mula-mula kepalanya… kemudian
diikuti oleh batangnya…. perlahan-lahan….. makin
dalam….. dalam…. teruuusss….. terasa tidak
habis-habisnya…… Sambil mulutnya tak henti-
henti memuji begitu ketatnya lobang kemaluanku
menjepit kepala dan batang kemaluannya….
membuat teman-temannya tak sabar menunggu
giliran mereka… Ia diam sejenak setelah akhirnya
berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke
dalam tubuhku… Aku merasa gemetar, bukan
saja tubuhku… melainkan juga kemaluanku…!!
Perasaanku bercampur aduk antara malu karena
kemaluanku ternyata memberikan respon
spontan yang berbeda dengan pikiranku… dan
kenikmatan yang terasa mulai menjalari sekujur
tubuhku… Nathan kembali memuji liang
kemaluanku yang basah dan berdenyut-denyut
memijiti kemaluannya… Sementara yang lainnya
terus menghisap dan meremas-remas buah
dadaku… Akibatnya tak terhindarkan, kedua
putingku pun jadi semakin mengeras… Yang
lainnya lagi mengelus-elus tubuhku. Pahaku,
pantatku.. pokoknya seluruh bagian badanku
yang dapat dijangkau mereka… Dalam waktu
yang sama Nathan mulai meningkatkan aksinya
dengan terus-menerus menusuk dan mencabut
batang kemaluannya. Mula-mula perlahan-lahan…
makin lama makin cepat…. cepat…… cepaaatttttt
dannnnnn…. Ooooohhhhhhh…. badanku
tergetar-getar….sementara aku……
Aaaaaaaaddduuuuuhhhh….. Apa yang
terrrrrjaaadiii… iiiinnniiiiii….. oooooohhhhhh……..
badanku menggeliat dengan kuat dannnn….. aku
mengalami orgasme terdahsyat yang pernah aku
rasakan selama ini……“Aaaaaaaaaddddddddduuuuuuuu…………!!!!!!!”
Badanku terhempas lunglai. Melihat keadaanku itu,
Nathan jadi makin bersemangat serta makin kuat
dan cepat saja gerakan pantatnya… sehingga
keluar masuk batang kemaluannya berdecap-
decap karena lobang kemaluanku telah basah oleh
cairan kenikmatan dari orgasme yang dahsyat
yang kualami…. Aku hanya terlentang pasrah
dengan badan lemas. Sekali-sekali badanku
menggeliat lemah apabila sodokan kemaluannya
menyentuh bagian terdalam dinding dasar
kemaluanku…… Walaupun aku tahu aku sedang
diperkosa mereka tapi karena telah mengalami
orgasme yang dahsyat, aku akhirnya hanya bisa
pasrah dan tidak ada lagi perlawanan. Lama-
kelamaan rontaanku makin lemah… Malah aku
membiarkan mereka melakukan apa saja yang
mereka mau pada tubuh dan badanku…
Termasuk ketika mereka satu per satu mulai pula
menciumi dan menikmati bibirku secara
bergantian…. Ada 20 menit kemudian Nathan
mencapai puncaknya dan sambil menjerit
kenikmatan.. dia menyemburkan air maninya
membanjiri kemaluanku sambil menghentakkan
dan membenamkan kuat-kuat batang
kemaluannya ke dalam lobang kemaluanku…
sehingga kembali tubuhku terhentak…
Oooooohhhhhhhhh……. Dibenamkannya terus
kemaluannya itu sampai benar-benar mengkerut
dan keluar dengan sendirinya dari dalam
kemaluanku. Begitu kemaluan Nathan tercabut
dan ia terbaring lemas disampingku, tiba-tiba
seorang dari kawannya dengan cepat menaikiku.
Tanpa basa-basi, ia langsung membenamkan
kemaluannya yang sudah mengeras ke dalam
kemaluanku yang telah basah kuyup oleh air
mani Nathan bercampur dengan cairan
kenikmatanku…… Dia terus mengayunkan
tubuhnya berkali-kali dan tak sampai 10 menit
kemudian dia pun menyemburkan air maninya
dalam kemaluanku… Kemudian seorang demi
seorang mereka berganti-ganti menyetubuhiku.
Sementara aku hanya bisa terbaring lemas
dengan kedua paha terkangkang lebar-lebar dan
mata terpejam tak berdaya… Selepas lelaki ketiga
menyemburkan air maninya ke dalam
kemaluanku, lelaki keempat tidak langsung
menyetubuhiku. Dia bersihkan dulu sisa air mani
yang ada dan mulai menjilat-jilat kemaluanku…
Setelah puas, dia kemudian menyetubuhiku.
Seperti yang lain, dia juga menyemprotkan air
maninya ke dalam kemaluanku. Demikian
seterusnya lelaki kelima, keenam, ketujuh, dan
kedelapan melakukan hal yang sama…..
Sementara itu aku… entah mendapat tenaga dari
mana, ketika lelaki keenam sedang
memperkosaku, aku bukan sekedar diam, malah
aku minta dia berbaring dan aku naik di atasnya…
Aku tunggangi lelaki itu dan aku ayunkan tubuhku
dengan cepat hingga aku mencapai klimaks
berkali-kali… Lelaki yang lain, yang sedang
berbaring di sekeliling, berseru gembira sebab
aku memberi respons yang tidak mereka duga…
Malah sambil aku menunggang lelaki tadi, aku
hisap kemaluan salah seorang lelaki yang masih
menunggu giliran… Aku makin bergairah dan
bertindak liar… Mereka makin suka… terus ada
yang menjilat pantatku dan memasukkan jarinya
ke dalam lubang anusku… Aku merasakan makin
sedap dan klimaks entah sampai berapa kali…
Adegan seterusnya berlangsung hingga kesemua
lelaki merasa puas dangan layananku. Kemudian
tak disangka-sangka Nathan sekali lagi
merangkulku dan membenamkan kemaluannya
yang telah tegang lagi… Aku melayani Nathan
hampir satu jam… Seingatku dari pukul 11 malam
sampai 2 pagi kemaluanku dikerjai oleh delapan
orang lelaki India, China dan Melayu itu
bergantian… Aku betul-betul kecapekan disetubuhi
mereka. Nasib baik bagiku, anusku tidak diapa-
apain mereka… Mereka hanya mencolok-colok
dengan jarinya. Selesai aku digilir beramai-ramai,
mereka pun keletihan termasuk aku sendiri. Kami
terlelap di situ, masih dalam keadaan telanjang
bulat. Hingga kira-kira jam 10 pagi keesokan
harinya baru aku tersadar. Itu pun setelah
dibangunkan oleh suamiku. Aku cuma bisa
menangis dalam pelukan suami sambil
menceritakan apa yang telah terjadi semalam
padaku, saat aku diperkosa beramai-ramai oleh
teman-temannya. Sayangnya suamiku tidak
terlalu menanggapi, seolah-olah dia merestui
kelakuan teman-temannya memperkosa aku…
Setelah itu kemudian seorang demi seorang
teman-temannya bangun dan bergegas
mengenakan pakaian masing-masing. Aku
melihat Nathan sudah menyiapkan minuman
pagi. Selesai minum pagi, baru aku mengetahui
bahwa suamiku sebenarnya telah bersepakat
dengan Nathan. Suamiku bilang juga kejadian itu
merupakan hadiah bagi hari ulang tahun
pernikahan kami yang pertama, karena aku dulu
pernah menceritakan padanya tentang imajinasi
nakalku… yaitu ingin diperkosa oleh lebih dari lima
lelaki… Rupanya cerita khayalanku itu ditanggapi
serius oleh suamiku. Bersama kawan-kawannya,
mereka merencanakan kejutan tersebut padaku…
Itulah sebabnya suamiku pura-pura mabuk tadi
malam… Karena sudah telanjur dan pada
dasarnya aku juga merasa ketagihan, sekali lagi
hari itu aku dikerjai oleh sembilan lelaki termasuk
suamiku sendiri. Kali ini aku yang merelakan diri
untuk dikerjai oleh para lelaki itu… Dengan
bermacam aksi dan style aku diperlakukan
mereka. Acara orgy itu berlangsung hampir 4
jam lamanya karena mereka masing-masing
menyetubuhiku sepuas-puasnya dan selama
waktu yang mereka mampu bertahan… Nathan
adalah yang terbaik di antara semuanya… Hari itu
aku tidak pergi ke mana-mana selain bersetubuh
dengan mereka itu secara bergilir. Sementara
menanti lelaki kesembilan menyelesaikan
permainannya, lelaki pertama kembali tegang dan
kembali menyetubuhi aku sekali lagi
sesudahnya… Pendek kata, hari itu seharian
penuh tubuh badan dan kemaluanku bermandi
air mani lelaki… Nampak bahwa suamiku adalah
orang yang paling gembira melihat impianku
menjadi kenyataan… Aku juga turut gembira
karena dapat merasakan ****** lain selain milik
suamiku… Keesokan harinya aku demam…
Hampir seminggu baru aku kembali pulih…
Bagaimana tidak koleps, sembilan lelaki
mengerjaiku habis-habisan dan berkali-kali.
Rasanya setiap orang itu menyetubuhiku paling
tidak tiga kali… Bayangkan betapa lelahnya aku.
Sampai bengkak kemaluanku dikerjai mereka…
Nasib baik tak membuatku mengandung… Kalau
sampai kejadian, aku tak tahu anak siapa yang
aku kandung itu… Sebulan dari kejadian itu aku
teruskan hubunganku dengan Nathan… Suamiku
kemudian seolah-olah merestui perbuatanku itu…
Malah dia sering sengaja menitipkan diriku pada
teman-temannya itu saat dia bepergian ke luar
negeri. Setiap kali suamiku ke luar negeri, nafsu
seksku dipenuhi oleh Nathan dan teman-teman
suamiku yang lainnya… Hal itu berkelanjutan
hingga Nathan menikah. Sampai masing-masing
sudah memiliki keluarga sendiri. Aku pun
kemudian melahirkan dua anak lelaki, yang aku
tak tahu anak siapa sebenarnya… sebab selain
Nathan dan suami, ada juga 2-3 orang lelaki lain
yang secara teratur sering menyetubuhiku
dengan kerelaanku sendiri…. Kadang-kadang
suamiku jadi penonton saat aku bersetubuh
dengan lelaki lain…. Sampai sekarang aku masih
berhubungan dengan salah seorang dari mereka
tapi bukan Nathan… Aku tak tahu sampai kapan
perkara ini berlanjutan.


Adult | GO HOME | Exit
1/1825
U-ON

inc Powered by Xtgem.com